Ini cerita tentang terapi assesment anak kami Farrell berusia 6 tahun 7 bulan.
Berawal dari hasil tes masuk di SD Islam Plus Baitul Maal beberapa minggu yang lalu yang ternyata hasilnya kurang memuaskan. Info yang kami dapatkan bahwa banyak sekali tes yang tidak dapat diselesaikan Farrell dengan baik. Farrell "divonis" tidak bisa fokus!
Kami cukup shock mengetahui hasil tes itu karena kami merasa selama ini he always doing fine. Hasil raport nya terakhir di TK B pun, sangat memuaskan. Jadi kami pikir anak kami tidak akan mengalami kesulitan pada tes masuk SD nya. Lantas apa yang salah? Apakah anak kami yang memang kurang mampu atau sekolah ini yang standar penerimaan siswanya ketinggian? Padahal Farrell berasal dari TK di yayasan yang sama.
Besoknya kami langsung laporan ke guru TKnya. Mereka pun cukup terkejut. "Ah mosok sih, Bu, Farrell hasil tesnya seperti itu?", ujar gurunya seperti tidak percaya. Karena menurut mereka selama ini Farrell di kelas mormal-normal saja. Tetapi mereka menyarankan untuk melakukan tes ulang di lembaga psikologi independen sebagai second opinion.
Setelah Googling beberapa hari akhirnya kami menemukan 3 klinik tumbuh kembang anak di sekitar tempat tinggal yang layak dikunjungi untuk mencari info lebih banyak. Semuanya ada di kawasan Bintaro.
1. Yayasan Pelita Hati Bangsa.
2. Spectrum Treatment & Education Centre
3. Pusat Terapi Anak Matahatiku.
Setelah menimbang-nimbang berdasarkan kesan, biaya dan hati nurani, akhirnya kami mantap mendaftarkan anak kami di Spectrum untuk menjalani assesment.
Assesment dilakukan selama kurang lebih 1,5 jam oleh 3 terapist masing-masing sesuai bidang tes yaitu perkembangan motorik kasar dan halus, akademik dan kemampuan berbahasa. Setelah itu ada sesi interview antara orang tua dengan psikolog dan psikiater. Hal-hal yang ditanyakan mulai dari pengalaman semasa hamil, kelahiran sampai bagaimana kebiasaan dan keseharian anak di rumah maupun di sekolah. Belajarnya, sosialisasinya, kesulitan-kesulitan atau perilaku-perilaku yang tidak biasa.
Hasil tes dan input dari orang tua kemudian diolah hingga akhirnya diambil kesimpulan kiranya terapi apa saja yang diperlukan. Hasil tes Farrell atau skala derajat autisme anak berada pas di tengah-tengah. Artinya, Farrell normal., meskipun ada sedikit kecenderungan Asperger Syndrome. Jadi sebenarnya Farrell tidak perlu-perlu amat diterapi. Tetapi karena ingin mengejar kematangan dan kemandirian masuk ke jenjang SD untuk 3 bulan kedepan dan juga mempersempit agar kecenderungan aspergernya tidak bertambah, maka Farrell disarankan menjalani beberapa macam terapi, yaitu: Behaviour Therapy, Occupational Therapy, Speech Therapy dan Remedial Teaching. Biasa disingkat BT, OT, ST atau TW (terapi wicara) dan RT.
Sampai saat tulisan ini saya posting, Farrell sudah genap 1 minggu mengikuti terapi di Spectrum dengan program BT dan ST masing-masing 2 jam per minggu, dan OT dan RT masing-masing 1 jam per minggu. Jadi total 6 jam terapi dalam 1 minggu
Informasi mengenai biaya tes assesment dan terapi, akan saya update di posting berikutnya..
Sekarang mau ngelonin Farrell dulu... :)
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah parah mas, udah pindah sekarang ke gading serpong! Mana makin parah antriannya, jam 8 aja 93 antrian dan itu ga tau di lembar yqng keberapa. Pokoknya suruh balik lg tgl 07 Maret 2016. Ampun ama BPJS Nih
ReplyDelete